Kerlipan bintang merangkul kedipan kunang.kunang,
berdansa riang di atas hamparan hampa permadani
jiwa,
bermandikan udara angkuh yang meng.es,
keras, juga dingin
gersangnya daun.daun gugur melulur peluh pucat pasi,
trauma merekah,
khawatir kian merebak,
kegerahan membeku,
bagai waktu tergores salju,
gemerisik ranting mersik,
bersenandung berisik,
dalam guratan sunyi tanpa sisik,
kala perbatasan detik berdentang berdiri tanpa musik,
setelahnya,
mati,
huru.hara erangan kebencian sepi,
hiruk.pikuk sia berceloteh tak mampu berkicau lagi,
segalanya tertegun kini,
pun jemariku,
terbata.bata dalam lugu,
meraba.raba dalam ragu,
didepanku,
pangeran katak berlagu,
berduet dinding yang tak rapuh,
teruntuk jangkrik yang berderik canggung,
tentang bulan yang tak sanggup tersedu...
___ ___
28 .apr. '10
11.29
Sunday, May 30, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment